Kekurangan HP Yang Sudah Di-Root

Husna Ervya

1. Kehilangan Garansi

Salah satu kekurangan yang paling mencolok saat meng-root HP adalah kehilangan garansi pabrik. Ketika Anda melakukan root pada perangkat, Anda melanggar persyaratan garansi yang ditetapkan oleh produsen. Ini berarti jika terjadi kerusakan pada perangkat Anda setelah melakukan root, Anda tidak akan bisa mengajukan klaim garansi ke produsen. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan secara matang sebelum memutuskan untuk melakukan root pada HP Anda.

2. Risiko Mengalami Kerusakan

Rooting HP juga membawa risiko kerusakan pada perangkat Anda. Jika Anda tidak melakukan proses root dengan benar atau menggunakan file root yang tidak cocok, Anda dapat mengalami bootloop atau bahkan brick pada HP Anda. Brick berarti perangkat Anda menjadi tidak dapat digunakan seperti batu bata yang tidak berfungsi sama sekali. Memperbaiki kerusakan semacam ini bisa sangat sulit dan mahal, bahkan mungkin melebihi nilai perangkat itu sendiri.

3. Keamanan Terancam

Rooting HP dapat mengekspos perangkat Anda terhadap serangan keamanan yang lebih tinggi. Ketika Anda melakukan root, Anda memberikan akses dan kontrol penuh kepada pengguna untuk mengedit sistem operasi. Ini berarti jika Anda tidak waspada atau menginstal aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya, Anda dapat mengundang malware, virus, atau program berbahaya lainnya ke perangkat Anda. Keamanan perangkat Anda bisa berada dalam bahaya yang lebih tinggi jika Anda tidak mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat setelah melakukan root.

4. Tidak Mendapatkan Pembaruan Sistem Operasi Secara Resmi

Saat Anda melakukan root pada HP Anda, Anda mungkin tidak lagi menerima pembaruan sistem operasi resmi dari produsen. Produsen biasanya merilis pembaruan keamanan dan perbaikan bug melalui over-the-air (OTA). Namun, HP yang sudah di-root mungkin tidak memiliki akses ke pembaruan tersebut. Ini dapat menyebabkan perangkat Anda menjadi rentan terhadap kerentanan keamanan yang diketahui atau tidak terlindungi dari fitur dan perbaikan yang terbaru.

5. Performa dan Stabilitas Menjadi Tidak Konsisten

Rooting HP dapat mempengaruhi performa dan stabilitas perangkat Anda. Meskipun beberapa pengguna menyatakan bahwa mereka mendapatkan peningkatan performa setelah melakukan root dengan menghapus bloatware dan memodifikasi sistem, ada juga kemungkinan sebaliknya. Penyesuaian yang tidak benar pada sistem operasi bisa menyebabkan crash, lag, atau kinerja yang buruk pada HP Anda.

6. Tidak Bisa Menjalankan Aplikasi yang Dilindungi oleh Keamanan Tingkat Tinggi

Beberapa aplikasi, terutama aplikasi keuangan atau perbankan, sering menggunakan sistem keamanan tingkat tinggi atau DRM (Digital Rights Management) untuk melindungi data dan untuk mencegah penggunaan ilegal. HP yang sudah di-root tidak dapat menjalankan beberapa aplikasi yang menggunakan perlindungan ini. Ini bisa menjadi kendala jika Anda sangat bergantung pada aplikasi tersebut atau jika ingin menjaga data pribadi Anda tetap aman.

7. Tetap Menghadapi Batasan Perangkat

Meskipun Anda memiliki akses kontrol penuh setelah melakukan root, itu tidak berarti Anda dapat mengatasi semua batasan perangkat. Ada beberapa pembatasan yang tidak dapat diubah bahkan setelah melakukan root. Misalnya, perangkat keras yang tidak mendukung fitur tertentu atau batasan pembatasan fitur pabrik yang tidak dapat dihapus dengan rooting.

*Catatan: Sebelum melakukan root pada perangkat Anda, pastikan untuk melakukan riset dan mengetahui risiko-risiko yang terlibat serta tindakan pencegahan yang perlu diambil. Selalu ingat bahwa melakukan root pada HP dapat membatalkan garansi Anda dan berpotensi menyebabkan kerusakan pada perangkat Anda.

Also Read

Bagikan: