Laptop Advan Workplus sering dipasarkan sebagai perangkat terjangkau dengan spesifikasi yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, seperti produk lainnya, laptop ini memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli. Artikel ini akan membahas secara rinci kelemahan Laptop Advan Workplus berdasarkan ulasan pengguna, benchmark, dan analisis teknis.
1. Kinerja Prosesor yang Terbatas untuk Tugas Berat
Laptop Advan Workplus umumnya menggunakan prosesor kelas menengah ke bawah, seperti Intel Celeron atau Pentium Silver. Prosesor ini cocok untuk tugas ringan seperti browsing dan pengeditan dokumen, tetapi tidak optimal untuk:
- Multitasking berat: Membuka banyak tab browser atau aplikasi sekaligus dapat menyebabkan lag.
- Editing multimedia: Rendering video atau gambar di software seperti Adobe Premiere atau Photoshop berjalan lambat.
- Gaming: Hanya mampu menjalankan game-game ringan dengan pengaturan grafis sangat rendah.
Bandingkan dengan laptop di segmen harga serupa seperti Acer Aspire 3 atau Lenovo IdeaPad yang sudah menggunakan prosesor Ryzen 3 atau Intel Core i3 dengan performa lebih baik.
2. Kualitas Layar yang Rendah
Layar Advan Workplus biasanya memiliki resolusi HD (1366×768) dengan panel TN atau IPS entry-level. Beberapa masalah yang sering dikeluhkan:
- Warna kurang akurat: Tidak cocok untuk desain grafis atau editing foto.
- Brightness rendah: Sulit digunakan di ruangan terang atau outdoor.
- Viewing angle sempit: Warna berubah jika dilihat dari sudut yang berbeda (terutama pada panel TN).
Laptop dengan layar FHD (1920×1080) seperti Asus Vivobook atau Xiaomi RedmiBook menawarkan kualitas visual yang jauh lebih baik.
3. Baterai dengan Daya Tahan Kurang Optimal
Kapasitas baterai Advan Workplus biasanya berkisar antara 38Wh hingga 42Wh, yang tergolong kecil untuk penggunaan sehari-hari. Beberapa masalah yang muncul:
- Daya tahan hanya 4-5 jam untuk penggunaan normal (browsing, Office).
- Cepat habis saat digunakan untuk tugas berat seperti streaming atau video conference.
- Waktu charging relatif lama karena tidak mendukung fast charging.
Sebagai perbandingan, laptop seperti Lenovo ThinkPad atau HP Pavilion bisa bertahan 8-10 jam berkat optimasi daya yang lebih baik.
4. Material dan Build Quality yang Murahan
Laptop Advan Workplus sering menggunakan plastik polikarbonat dengan finishing biasa. Beberapa kelemahannya:
- Rangka mudah berderak saat ditekan atau dibawa mobile.
- Engsel kurang kokoh, berpotensi longgar setelah pemakaian jangka panjang.
- Keyboard dan trackpad terasa "cheap" dengan ketikan yang kurang nyaman.
Laptop seperti Dell Inspiron atau Acer Swift sudah menggunakan material aluminium atau magnesium alloy yang lebih premium.
5. Keterbatasan Port dan Upgradeability
Beberapa model Advan Workplus memiliki port yang terbatas, seperti:
- Tidak ada USB-C atau Thunderbolt untuk transfer data cepat.
- Slot RAM terbatas (soldered) sehingga tidak bisa di-upgrade.
- Penyimpanan hanya SSD SATA (bukan NVMe) yang kecepatannya lebih rendah.
Ini berbeda dengan laptop seperti ASUS TUF atau MSI Modern yang menyediakan slot RAM tambahan dan SSD NVMe.
6. Dukungan Software dan After-Sales yang Minim
Advan bukan brand besar seperti Dell, HP, atau Lenovo, sehingga memiliki beberapa kelemahan dalam hal:
- Driver update jarang dirilis, menyebabkan kompatibilitas masalah dengan OS terbaru.
- Service center terbatas, terutama di kota-kota kecil.
- Garansi pendek (1 tahun) dibandingkan merek lain yang menawarkan 2-3 tahun.
Pengguna sering mengeluh kesulitan mendapatkan suku cadang atau dukungan teknis yang responsif.
7. Overheating dan Sistem Pendingin yang Kurang Efisien
Karena menggunakan sistem pendingin pasif atau kipas kecil, Advan Workplus rentan mengalami:
- Suhu tinggi saat digunakan terus-menerus, terutama saat multitasking.
- Thermal throttling, di mana prosesor melambat untuk mengurangi panas.
- Kipas berisik saat bekerja keras.
Laptop gaming atau workstation biasanya memiliki sistem heatsink dan kipas yang lebih baik untuk menjaga suhu stabil.
8. Harga yang Tidak Selalu Sebanding dengan Spesifikasi
Meskipun Advan Workplus dijual dengan harga murah (Rp 4-6 juta), ada beberapa laptop lain di rentang harga serupa dengan spesifikasi lebih baik, seperti:
- Acer Aspire 3 (Ryzen 3, RAM 8GB, SSD 256GB).
- Lenovo IdeaPad Slim 3 (Intel Core i3, layar FHD).
- ASUS Vivobook Go 14 (desain lebih portabel dan ringan).
Jika dibandingkan, nilai "value for money" Advan Workplus sering kalah.
9. Kurang Cocok untuk Penggunaan Jangka Panjang
Gabungan dari performa terbatas, build quality biasa, dan dukungan purna jual yang minim membuat Advan Workplus kurang ideal untuk:
- Mahasiswa teknik atau desain yang butuh laptop tahan lama.
- Freelancer atau profesional yang mengandalkan produktivitas tinggi.
- Gamer atau content creator yang membutuhkan spesifikasi mumpuni.
Laptop dengan brand lebih established biasanya memberikan keandalan lebih baik dalam jangka panjang.
10. Masalah Kompatibilitas dengan Beberapa Software dan Peripheral
Beberapa pengguna melaporkan:
- Tidak bisa menjalankan software tertentu seperti AutoCAD atau aplikasi editing berat.
- Masalah konektivitas dengan docking station atau monitor eksternal.
- Driver yang tidak stabil untuk WiFi atau Bluetooth.
Ini bisa menjadi penghalang bagi pengguna yang membutuhkan kompatibilitas luas.
Dari analisis di atas, jelas bahwa Laptop Advan Workplus memiliki banyak kelemahan, terutama dalam hal performa, build quality, dan dukungan purna jual. Jika budget terbatas, lebih baik mempertimbangkan laptop bekas bermerk atau menabung untuk opsi yang lebih tangguh.