ASUS VivoBook adalah salah satu seri laptop populer yang menawarkan desain ringkas, performa cukup baik, dan harga terjangkau. Namun, seperti produk elektronik lainnya, VivoBook juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli. Berikut adalah ulasan mendalam tentang kelemahan ASUS VivoBook berdasarkan pengalaman pengguna dan ulasan dari berbagai sumber di internet.
1. Bahan Build yang Kurang Premium
Salah satu kritik utama terhadap ASUS VivoBook adalah bahan konstruksinya yang cenderung menggunakan plastik. Meskipun desainnya modern dan ringan, bodi plastik membuat laptop terasa kurang kokoh dibandingkan laptop dengan bodi logam seperti MacBook atau Dell XPS. Beberapa pengguna melaporkan bahwa layar dan engsel terasa agak goyah, terutama pada model entry-level.
Selain itu, bodi plastik rentan terhadap goresan dan penyok jika tidak dirawat dengan baik. Bagi pengguna yang sering membawa laptop bepergian, daya tahan bisa menjadi masalah.
2. Layar dengan Kualitas yang Standar
ASUS VivoBook umumnya menggunakan panel layar IPS dengan resolusi Full HD, tetapi kualitas warna dan kecerahan seringkali dinilai biasa saja. Beberapa model entry-level bahkan masih menggunakan layar TN dengan sudut pandang yang sempit dan reproduksi warna yang kurang akurat.
Kecerahan layar juga sering dikeluhkan, terutama saat digunakan di ruangan terang atau di luar ruangan. Rata-rata kecerahan VivoBook berkisar antara 200-250 nits, yang tergolong rendah dibandingkan laptop premium yang mencapai 300-400 nits.
3. Performa yang Terbatas untuk Tugas Berat
VivoBook didesain untuk penggunaan sehari-hari seperti browsing, office, dan multimedia. Namun, untuk tugas berat seperti video editing, gaming, atau rendering 3D, performanya seringkali tidak memadai.
Beberapa model menggunakan prosesor Intel Core i3 atau AMD Ryzen 3 dengan RAM 4GB, yang kurang optimal untuk multitasking berat. Bahkan model dengan prosesor lebih tinggi seperti Core i5 atau Ryzen 5 masih sering mengalami throttling (penurunan performa) saat digunakan dalam waktu lama karena sistem pendingin yang kurang efektif.
4. Keyboard dan Trackpad yang Kurang Nyaman
Keyboard ASUS VivoBook dikenal memiliki key travel yang dangkal, sehingga kurang nyaman untuk mengetik dalam waktu lama. Beberapa pengguna juga mengeluhkan tombol yang terasa "spongy" dan kurang responsif.
Trackpad VivoBook juga sering menjadi sorotan karena ukurannya yang kecil dan presisi yang kurang baik. Meskipun sudah mendukung multi-touch gestures, akurasinya masih kalah dibandingkan laptop premium seperti MacBook atau Microsoft Surface.
5. Masa Pakai Baterai yang Tidak Istimewa
Rata-rata ASUS VivoBook menawarkan daya tahan baterai sekitar 5-7 jam untuk penggunaan normal (browsing, menonton video, atau kerja dokumen). Namun, angka ini bisa turun drastis jika digunakan untuk tugas berat seperti editing atau gaming.
Beberapa model dengan layar resolusi tinggi atau prosesor yang lebih bertenaga bahkan hanya bertahan sekitar 4-5 jam. Dibandingkan dengan laptop bisnis seperti Lenovo ThinkPad atau Dell Latitude yang bisa mencapai 8-10 jam, VivoBook masih tertinggal dalam hal efisiensi daya.
6. Port yang Terbatas dan Tidak Ada Thunderbolt
ASUS VivoBook biasanya dilengkapi dengan port standar seperti USB-A, HDMI, dan jack audio 3.5mm. Namun, beberapa model mengorbankan port penting seperti Ethernet atau SD card reader.
Selain itu, sebagian besar VivoBook tidak memiliki port Thunderbolt, yang berarti kecepatan transfer data dan dukungan untuk monitor eksternal lebih terbatas. Pengguna yang membutuhkan konektivitas tinggi mungkin harus menggunakan dock atau adapter tambahan.
7. Speaker dengan Kualitas Suara yang Biasa Saja
Speaker ASUS VivoBook sering dikritik karena output suara yang datar dan kurang bass. Volume maksimum juga tidak terlalu keras, sehingga kurang cocok untuk menonton film atau mendengarkan musik tanpa headphone.
Beberapa model mengklaim memiliki teknologi audio seperti ASUS SonicMaster, tetapi pada praktiknya, kualitas suara tetap kalah dibandingkan laptop dengan speaker premium seperti MacBook Pro atau HP Spectre.
8. Sistem Pendingin yang Berisik
Kipas pendingin pada ASUS VivoBook cenderung berisik saat laptop digunakan untuk tugas berat seperti gaming atau rendering. Beberapa pengguna melaporkan bahwa kipas sering berputar kencang bahkan saat hanya menjalankan aplikasi ringan.
Selain itu, sistem pendingin yang kurang optimal dapat menyebabkan laptop cepat panas, terutama pada model dengan prosesor bertenaga tinggi. Hal ini dapat memengaruhi kenyamanan penggunaan dalam jangka panjang.
9. Bloatware yang Membebani Sistem
Seperti banyak laptop Windows lainnya, ASUS VivoBook sering datang dengan banyak bloatware (aplikasi bawaan yang tidak diperlukan) seperti McAfee, ASUS Splendid, dan berbagai utility lain yang memakan RAM dan storage.
Bloatware ini tidak hanya memperlambat performa startup tetapi juga mengganggu pengalaman pengguna. Beberapa pengguna memilih untuk melakukan clean install Windows untuk menghilangkan aplikasi bawaan tersebut.
10. Harga yang Tidak Selalu Kompetitif
Meskipun ASUS VivoBook dipasarkan sebagai laptop budget-friendly, beberapa model dengan spesifikasi tinggi (seperti VivoBook Pro) harganya bisa mendekati laptop bisnis atau gaming dengan build quality dan performa yang lebih baik.
Sebagai contoh, VivoBook dengan prosesor Core i7 dan GPU dedicated seringkali lebih mahal dibandingkan Acer Swift atau Lenovo IdeaPad dengan spesifikasi serupa. Hal ini membuat beberapa calon pembeli mempertimbangkan alternatif lain sebelum memutuskan membeli VivoBook.
Dari segi harga, performa, dan fitur, ASUS VivoBook memang memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Namun, bagi pengguna yang mencari laptop sederhana untuk kebutuhan sehari-hari, VivoBook tetap bisa menjadi pilihan yang layak.