Infinix Smart 8 adalah smartphone entry-level yang menawarkan fitur menarik dengan harga terjangkau. Namun, seperti perangkat lainnya, ponsel ini memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membelinya. Artikel ini akan membahas secara detail kelemahan Infinix Smart 8 berdasarkan ulasan pengguna, benchmark, dan perbandingan dengan kompetitor di kelasnya.
1. Performa Prosesor yang Terbatas untuk Multitasking
Infinix Smart 8 ditenagai oleh chipset MediaTek Helio G36, yang termasuk dalam kategori entry-level. Prosesor ini memiliki kecepatan clock maksimal 2.2 GHz dan dibangun dengan arsitektur 12nm. Meskipun cukup untuk menjalankan aplikasi dasar seperti media sosial dan browsing, performanya mulai terasa lambat ketika digunakan untuk:
- Multitasking berat (seperti membuka banyak aplikasi sekaligus).
- Gaming dengan grafis tinggi (game seperti PUBG Mobile atau Genshin Impact harus dijalankan dengan pengaturan rendah).
- Aplikasi yang membutuhkan banyak resource (seperti video editing atau aplikasi desain).
Dibandingkan dengan pesaing di harga yang sama seperti Redmi 12C (dengan Helio G85) atau Realme C55 (dengan Helio G88), Infinix Smart 8 kalah dalam hal kecepatan dan efisiensi daya.
2. Kapasitas RAM Kecil dan Tidak Mendukung Virtual RAM
Infinix Smart 8 hadir dengan varian RAM 4GB, yang cukup untuk penggunaan sehari-hari namun kurang optimal jika digunakan untuk:
- Banyak aplikasi berjalan di latar belakang (bisa menyebabkan lag atau force close).
- Gaming dengan kebutuhan RAM tinggi (seperti Mobile Legends atau Call of Duty Mobile).
Selain itu, ponsel ini tidak mendukung fitur virtual RAM (RAM expansion), sehingga pengguna tidak bisa menambah kapasitas RAM secara virtual menggunakan memori internal. Padahal, beberapa pesaing di kelasnya seperti Redmi 12C dan Tecno Spark 10 sudah memiliki fitur ini.
3. Kamera yang Kurang Memuaskan dalam Kondisi Low-Light
Meski Infinix Smart 8 memiliki kamera ganda (13MP utama + sensor AI), kualitas fotonya masih memiliki beberapa kelemahan:
- Hasil foto cenderung noise dalam kondisi minim cahaya (low-light performance kurang baik).
- Detail gambar kurang tajam dibandingkan dengan ponsel di rentang harga yang sama.
- Mode malam (Night Mode) tidak terlalu efektif dalam meningkatkan kecerahan gambar.
- Kamera depan 8MP kurang memuaskan untuk selfie dalam kondisi cahaya redup.
Jika dibandingkan dengan Realme C55 atau Redmi 12 yang memiliki pengolahan gambar lebih baik, Infinix Smart 8 masih ketinggalan dalam hal kualitas kamera.
4. Baterai Cepat Habis Jika Digunakan untuk Gaming atau Streaming
Infinix Smart 8 dibekali baterai 5.000 mAh, yang seharusnya cukup untuk penggunaan sehari-hari. Namun, beberapa pengguna melaporkan bahwa:
- Baterai cepat terkuras saat bermain game atau streaming video (karena efisiensi chipset Helio G36 yang kurang optimal).
- Waktu charging relatif lama (hanya mendukung charging 10W, sementara pesaing seperti Redmi 12C sudah mendukung 18W).
- Tidak ada dukungan fast charging, sehingga pengisian daya memakan waktu sekitar 2-3 jam.
5. Layar dengan Refresh Rate Standar (60Hz)
Layar Infinix Smart 8 memiliki resolusi HD+ (720 x 1612 piksel) dengan refresh rate 60Hz. Beberapa kekurangannya antara lain:
- Gerakan kurang smooth dibandingkan ponsel dengan 90Hz atau 120Hz (seperti Redmi 12 atau Realme C55).
- Kualitas warna kurang hidup (tingkat kecerahan maksimal hanya sekitar 500 nits, sehingga kurang nyaman digunakan di bawah sinar matahari).
- Layar IPS LCD (bukan AMOLED), sehingga kontras dan kedalaman warna tidak sebaik ponsel dengan panel AMOLED.
6. Software dan Pembaruan Sistem yang Terbatas
Infinix Smart 8 menjalankan sistem operasi Android 13 (Go Edition) dengan antarmuka XOS 13. Beberapa kelemahan di sisi software meliputi:
- Banyaknya bloatware (aplikasi bawaan) yang tidak bisa di-uninstall, sehingga memakan penyimpanan dan RAM.
- Pembaruan sistem (update Android) yang jarang, karena Infinix bukan termasuk brand yang cepat dalam memberikan update OS.
- Tidak ada jaminan update ke Android versi terbaru, berbeda dengan beberapa pesaing seperti Samsung atau Xiaomi yang lebih konsisten dalam pembaruan software.
7. Desain yang Kurang Premium dan Material Plastik
Meskipun Infinix Smart 8 memiliki bodoi yang ringan (sekitar 189 gram), materialnya terbuat dari plastik yang rentan terhadap:
- Goresan dan baret (tidak ada lapisan Gorilla Glass atau perlindungan khusus).
- Tampilan kurang premium dibandingkan ponsel dengan bodi metal atau kaca.
- Tidak tahan air (tidak ada sertifikasi IP rating), sehingga rentan rusak jika terkena cipratan air atau debu.
8. Speaker Mono dan Kualitas Audio yang Biasa Saja
Infinix Smart 8 hanya memiliki satu speaker mono di bagian bawah, sehingga:
- Suara kurang keras dan jernih saat digunakan untuk menonton video atau mendengarkan musik.
- Tidak ada dukungan stereo speaker, berbeda dengan beberapa pesaing di kelasnya yang sudah menggunakan dual speaker.
- Kualitas panggilan suara biasa saja, dengan mic yang kurang optimal dalam menangkap suara di lingkungan bising.
9. Penyimpanan Internal yang Cepat Penuh
Infinix Smart 8 hadir dengan opsi penyimpanan 64GB, yang sebenarnya cukup untuk penggunaan dasar. Namun:
- Hanya sekitar 50GB yang benar-benar bisa digunakan (karena sistem operasi dan aplikasi bawaan memakan banyak ruang).
- Tidak mendukung penyimpanan eksternal via kartu microSD dalam slot hybrid (jika menggunakan kartu SD, slot SIM kedua tidak bisa dipakai).
10. Tidak Mendukung 5G
Sebagai ponsel entry-level, Infinix Smart 8 hanya mendukung jaringan 4G LTE, sehingga:
- Kecepatan internet lebih lambat dibanding ponsel 5G di masa depan.
- Tidak bisa menikmati koneksi berkecepatan tinggi jika jaringan 5G sudah tersedia secara luas.
Penutup
Infinix Smart 8 memang menawarkan harga terjangkau dengan beberapa fitur menarik, tetapi memiliki banyak keterbatasan di sisi performa, kamera, baterai, dan software. Jika Anda mencari ponsel dengan spesifikasi lebih baik di harga yang sama, beberapa alternatif seperti Redmi 12C, Realme C55, atau Tecno Spark 10 mungkin lebih layak dipertimbangkan.