ASUS TUF (The Ultimate Force) adalah salah satu seri laptop dan PC gaming yang populer di kalangan gamer dan profesional. Meskipun menawarkan performa yang solid dengan harga terjangkau, seri ini juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli. Berikut adalah beberapa kelemahan ASUS TUF berdasarkan pengalaman pengguna dan ulasan dari berbagai sumber.
1. Desain yang Kurang Premium
Salah satu kritik utama terhadap laptop ASUS TUF adalah desainnya yang terkesan "biasa" dan kurang premium dibandingkan seri gaming lainnya seperti ASUS ROG (Republic of Gamers). Beberapa model menggunakan material plastik yang mudah tergores dan terlihat murahan. Meskipun ASUS mengklaim bahwa laptop TUF dirancang untuk ketahanan (memenuhi standar MIL-STD-810H), beberapa pengguna melaporkan bahwa bodi laptop mudah berdebu dan terlihat kusam setelah beberapa bulan pemakaian.
2. Layar dengan Refresh Rate dan Kualitas Warna yang Terbatas
Beberapa varian ASUS TUF, terutama yang lebih murah, hanya menawarkan layar dengan refresh rate 60Hz atau 144Hz, yang mungkin kurang memuaskan bagi gamer yang menginginkan pengalaman gaming lebih smooth dengan 240Hz atau lebih. Selain itu, kualitas warna layar seringkali tidak mencapai 100% sRGB, sehingga kurang cocok untuk pekerjaan kreatif seperti editing foto atau video. Beberapa pengguna juga mengeluhkan brightness (kecerahan) layar yang kurang maksimal di bawah pencahayaan terang.
3. Sistem Pendingin yang Kurang Optimal
ASUS TUF dikenal dengan sistem pendingin "Anti-Dust Cooling" yang dirancang untuk mengurangi penumpukan debu. Namun, beberapa pengguna melaporkan bahwa laptop ini tetap mudah panas, terutama saat menjalankan game berat atau aplikasi yang membutuhkan kinerja tinggi. Kipas pendingin juga cenderung berisik ketika bekerja keras, sehingga bisa mengganggu kenyamanan pengguna.
4. Masa Pakai Baterai yang Pendek
Seperti kebanyakan laptop gaming, ASUS TUF tidak memiliki daya tahan baterai yang baik. Pada penggunaan normal (seperti browsing atau menonton video), baterai hanya bertahan sekitar 4-5 jam. Saat digunakan untuk gaming, baterai bisa habis dalam waktu kurang dari 2 jam. Hal ini membuat laptop kurang ideal untuk dibawa bepergian tanpa charger.
5. Keyboard yang Kurang Nyaman untuk Penggunaan Lama
Keyboard pada ASUS TUF memiliki key travel yang cukup dalam, tetapi beberapa pengguna mengeluh bahwa tombolnya terasa "spongy" dan kurang responsif. Backlight keyboard juga tidak merata pada beberapa model, terutama di varian entry-level. Bagi gamer atau pengetik yang menghabiskan waktu lama di depan laptop, keyboard ini mungkin kurang nyaman dibandingkan dengan seri gaming lain yang lebih premium.
6. Portabilitas yang Kurang karena Bobot yang Berat
ASUS TUF bukanlah laptop yang ringan. Dengan berat sekitar 2,3 kg hingga 2,5 kg (tergantung model), laptop ini cukup berat dibawa-bawa setiap hari. Ketebalannya juga lebih besar dibandingkan laptop ultrabook atau seri gaming yang lebih ramping seperti ASUS Zephyrus. Jika Anda mencari laptop gaming yang mudah dibawa, TUF mungkin bukan pilihan terbaik.
7. Performa yang Terkadang Tidak Konsisten
Meskipun dilengkapi dengan prosesor dan GPU kelas menengah (seperti Intel Core i5/i7 atau AMD Ryzen 5/7 serta NVIDIA GTX/RTX), beberapa pengguna melaporkan throttling (penurunan performa) saat laptop digunakan dalam waktu lama. Hal ini terjadi karena sistem pendingin yang tidak selalu mampu menangani beban tinggi secara konsisten.
8. Speaker dengan Kualitas Suara yang Biasa Saja
ASUS TUF tidak menawarkan kualitas audio yang mengesankan. Speaker-nya cenderung datar dan kurang bass, sehingga pengguna mungkin perlu headphone atau speaker eksternal untuk pengalaman gaming atau menonton yang lebih baik. Beberapa model bahkan memiliki suara yang pecah pada volume maksimal.
9. Upgradeability yang Terbatas
Beberapa model ASUS TUF memiliki slot RAM dan penyimpanan yang bisa di-upgrade, tetapi tidak semua komponen mudah diakses. Beberapa pengguna kesulitan membuka casing untuk menambah SSD atau mengganti RAM karena desain yang kurang modular. Selain itu, beberapa varian memiliki RAM yang sudah disolder ke motherboard, sehingga tidak bisa di-upgrade sama sekali.
10. Harga yang Tidak Selalu Sepadan dengan Fitur
Meskipun ASUS TUF dipasarkan sebagai pilihan gaming "budget-friendly", beberapa model harganya mendekati seri ROG dengan fitur yang lebih terbatas. Jika dibandingkan dengan kompetitor seperti Acer Nitro 5 atau Lenovo Legion, ASUS TUF kadang kalah dalam hal value for money, terutama di segmen mid-range.
Dengan mempertimbangkan kekurangan-kekurangan di atas, ASUS TUF tetap bisa menjadi pilihan bagi mereka yang mencari laptop gaming dengan harga terjangkau, tetapi mungkin tidak cocok untuk pengguna yang mengutamakan kualitas layar, portabilitas, atau desain premium.