10 Kekurangan Laptop ASUS VivoBook yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Membeli

Maharani Mawarni

ASUS VivoBook adalah salah satu seri laptop populer yang menawarkan desain ringkas, performa cukup baik, dan harga terjangkau. Namun, seperti produk elektronik lainnya, laptop ini juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diketahui sebelum membeli. Berikut adalah ulasan mendalam tentang kelemahan ASUS VivoBook berdasarkan pengalaman pengguna dan ulasan dari berbagai sumber di internet.

1. Bahan Build Quality yang Kurang Premium

ASUS VivoBook sering menggunakan material plastik pada bodinya, terutama untuk varian harga menengah ke bawah. Hal ini membuat laptop terasa kurang kokoh dibandingkan laptop dengan bodi logam seperti MacBook atau Dell XPS. Beberapa pengguna melaporkan adanya flex (lentur) pada bagian layar dan keyboard saat digunakan dengan tekanan tertentu.

Selain itu, engsel layar (hinge) pada beberapa model VivoBook tidak terlalu kuat, sehingga berpotensi longgar setelah pemakaian jangka panjang. Bagi pengguna yang sering membawa laptop bepergian, hal ini bisa menjadi pertimbangan serius.

2. Layar dengan Kualitas Warna dan Kecerahan yang Standar

Sebagian besar model ASUS VivoBook menggunakan panel layar IPS dengan resolusi Full HD, tetapi kualitas warna dan kecerahan (brightness) seringkali hanya berada di level standar. Beberapa varian entry-level bahkan masih menggunakan layar TN dengan sudut pandang yang sempit dan reproduksi warna yang kurang akurat.

Untuk pekerjaan yang membutuhkan ketepatan warna seperti desain grafis atau video editing, layar VivoBook mungkin tidak memadai. Selain itu, tingkat kecerahan maksimal sekitar 250 nits membuat penggunaan di luar ruangan (outdoor) kurang nyaman.

3. Keyboard yang Kurang Nyaman untuk Mengetik Lama

Keyboard pada ASUS VivoBook umumnya memiliki key travel (jarak tekan tombol) yang pendek, sehingga kurang nyaman digunakan untuk mengetik dalam waktu lama. Beberapa pengguna juga mengeluhkan tombol yang terasa "spong" atau kurang responsif.

Selain itu, tata letak keyboard pada beberapa model VivoBook tidak dilengkapi dengan lampu backlight (pada varian tertentu), sehingga menyulitkan penggunaan dalam kondisi cahaya redup.

4. Performa yang Terbatas untuk Tugas Berat

ASUS VivoBook biasanya dibekali dengan prosesor Intel Core i3/i5 atau AMD Ryzen 3/5, yang cukup untuk tugas sehari-hari seperti browsing, office, dan multimedia. Namun, untuk pekerjaan berat seperti rendering video, gaming, atau software engineering, performanya seringkali tidak mencukupi.

Keterbatasan ini diperparah oleh kapasitas RAM yang kadang hanya 4GB atau 8GB (non-upgradeable pada beberapa model) serta penyimpanan SSD berkapasitas kecil (misalnya 256GB). Pengguna yang membutuhkan performa tinggi mungkin perlu mempertimbangkan laptop dengan spesifikasi lebih baik seperti ASUS ZenBook atau ROG series.

5. Sistem Pendingin yang Kurang Efisien

Beberapa pengguna melaporkan bahwa ASUS VivoBook mudah panas saat digunakan untuk tugas berat seperti gaming atau multitasking. Kipas pendingin cenderung berisik (noisy) ketika bekerja keras, dan aliran udara pada beberapa model kurang optimal.

Masalah overheating dapat memengaruhi umur komponen internal seperti prosesor dan SSD. Jika Anda sering menjalankan aplikasi berat, disarankan menggunakan cooling pad tambahan.

6. Port dan Konektivitas yang Terbatas

ASUS VivoBook biasanya memiliki port yang cukup standar, seperti USB-A, HDMI, dan jack audio 3.5mm. Namun, beberapa model entry-level tidak dilengkapi dengan port USB-C atau Thunderbolt, yang bisa menjadi masalah bagi pengguna yang membutuhkan koneksi cepat untuk transfer data atau display output.

Selain itu, beberapa varian VivoBook tidak memiliki slot Ethernet, sehingga bergantung sepenuhnya pada Wi-Fi. Bagi pengguna yang membutuhkan koneksi kabel yang stabil, ini bisa menjadi kendala.

7. Baterai dengan Daya Tahan yang Biasa Saja

Kapasitas baterai ASUS VivoBook umumnya berkisar antara 37Wh hingga 50Wh, yang hanya mampu bertahan sekitar 5-7 jam untuk pemakaian normal (browsing, office). Jika digunakan untuk tugas berat seperti editing video atau gaming, daya tahan baterai bisa turun drastis menjadi 2-3 jam.

Beberapa laptop kompetitor di kelas yang sama, seperti Acer Swift atau Lenovo IdeaPad, menawarkan daya tahan baterai yang lebih baik. Jika Anda sering bekerja di luar ruangan tanpa akses listrik, ini adalah faktor penting yang perlu dipertimbangkan.

8. Speaker dengan Kualitas Suara yang Rendah

Speaker onboard ASUS VivoBook seringkali menghasilkan suara yang datar dan kurang bass. Volume maksimal juga cenderung kecil, sehingga kurang cocok untuk menonton film atau mendengarkan musik tanpa headphone.

ASUS biasanya mengandalkan teknologi audio seperti SonicMaster untuk meningkatkan kualitas suara, tetapi hasilnya tetap tidak sebaik laptop dengan speaker premium seperti MacBook Pro atau HP Spectre.

9. Bloatware yang Membebani Sistem

Seperti banyak laptop Windows lainnya, ASUS VivoBook sering kali datang dengan pre-installed software (bloatware) yang tidak terlalu berguna, seperti McAfee Antivirus trial, ASUS utilities, dan aplikasi pihak ketiga lainnya.

Software ini dapat memakan ruang penyimpanan dan mempengaruhi performa sistem, terutama pada model dengan RAM terbatas. Pengguna mungkin perlu menghabiskan waktu untuk uninstall aplikasi yang tidak diperlukan setelah membeli laptop.

10. Dukungan Driver dan Update yang Tidak Konsisten

Beberapa pengguna melaporkan masalah kompatibilitas driver, terutama setelah update Windows. ASUS tidak selalu merilis pembaruan driver secara rutin, sehingga pengguna harus mencari solusi manual di forum atau website pihak ketiga.

Selain itu, beberapa fitur khusus seperti ASUS Splendid (untuk kalibrasi warna layar) atau MyASUS (untuk optimasi sistem) kadang tidak berfungsi dengan baik setelah pembaruan sistem operasi.

Penutup

ASUS VivoBook tetap menjadi pilihan menarik untuk pengguna yang mencari laptop dengan harga terjangkau dan desain modern. Namun, dengan mengetahui kekurangan-kekurangan di atas, Anda bisa membuat keputusan pembelian yang lebih tepat sesuai kebutuhan. Jika budget memungkinkan, pertimbangkan juga alternatif seperti ASUS ZenBook atau laptop dari merek lain yang menawarkan kualitas lebih baik di segmen harga yang sama.

Also Read

Bagikan: