POCO, sub-brand dari Xiaomi, telah menjadi salah satu merek smartphone yang populer karena menawarkan spesifikasi tinggi dengan harga terjangkau. Namun, seperti produk lainnya, HP POCO juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli. Berikut adalah ulasan mendalam tentang kelemahan HP POCO berdasarkan pengalaman pengguna dan ulasan dari berbagai sumber.
1. Masalah pada MIUI dan Bloatware
Salah satu keluhan paling umum dari pengguna POCO adalah sistem operasi MIUI yang digunakan pada perangkat ini. Meskipun MIUI menawarkan banyak fitur tambahan, beberapa pengguna mengeluhkan:
-
Bloatware (Aplikasi Bawaan yang Tidak Diperlukan)
Banyak aplikasi bawaan yang tidak bisa dihapus (pre-installed apps) seperti Mi Browser, Mi Video, dan game promo. Aplikasi ini memakan ruang penyimpanan dan terkadang berjalan di latar belakang, mengurangi kinerja perangkat. -
Iklan di Sistem
Beberapa pengguna melaporkan adanya iklan yang muncul di aplikasi bawaan seperti File Manager dan Mi Music. Meskipun bisa dimatikan melalui pengaturan, hal ini tetap dianggap mengganggu. -
Update yang Lambat
POCO sering kali terlambat dalam memberikan update sistem dibandingkan seri utama Xiaomi. Beberapa bug dan masalah keamanan kadang tidak segera diperbaiki.
2. Kualitas Kamera yang Tidak Konsisten
Meskipun POCO menyematkan kamera dengan resolusi tinggi (seperti 64MP atau 108MP), hasil fotonya sering kali tidak sebaik yang diharapkan. Beberapa masalah yang sering muncul:
-
Pengolahan Foto yang Berlebihan (Overprocessing)
Algoritma pengolahan gambar MIUI cenderung membuat foto terlihat terlalu di-enhance, terutama dalam mode HDR, sehingga warna terlihat tidak natural. -
Kinerja Kamera di Kondisi Cahaya Rendah
Kamera POCO sering kesulitan menangkap detail dalam kondisi low-light, menghasilkan gambar yang noise atau buram. -
Kualitas Kamera Depan yang Biasa Saja
Untuk harga yang sama, beberapa pesaing seperti Realme atau Redmi sering menawarkan kamera depan dengan kualitas lebih baik.
3. Baterai Besar tapi Optimasi Kurang
POCO dikenal dengan kapasitas baterai besar (misalnya 5000mAh atau 6000mAh), tetapi beberapa masalah yang sering dikeluhkan:
-
Pengisian Daya yang Lambat pada Model Entry-Level
Beberapa varian POCO seperti POCO C series masih menggunakan charger 10W, sehingga waktu pengisian daya sangat lama. -
Daya Tahan Baterai Tidak Sesuai Ekspektasi
Karena optimasi MIUI yang kurang baik, beberapa pengguna melaporkan boros baterai saat digunakan untuk multitasking atau gaming. -
Tidak Ada Pengisian Nirkabel
Hampir semua seri POCO tidak mendukung wireless charging, bahkan di model flagship seperti POCO F series.
4. Desain dan Bahan yang Biasa Saja
Dibandingkan dengan pesaing di kelas yang sama, POCO sering kali mengorbankan desain demi harga yang lebih murah. Beberapa kekurangannya:
-
Bahan Plastik yang Murah
Banyak model POCO menggunakan bodi plastik, sehingga kurang premium dibandingkan smartphone dengan bodi metal atau kaca. -
Layar Rentan Gores
Beberapa varian POCO masih menggunakan Gorilla Glass versi lama atau bahkan hanya lapisan anti-gores biasa, sehingga mudah tergores. -
Tidak Tahan Air (No IP Rating)
Hampir tidak ada HP POCO yang memiliki sertifikasi tahan air, sehingga berisiko rusak jika terkena cipratan air atau hujan.
5. Masalah Performa dan Thermal Throttling
POCO sering dipasarkan sebagai "flagship killer" dengan chipset terbaik, tetapi ada beberapa masalah performa yang perlu diperhatikan:
-
Overheating saat Gaming
Beberapa model seperti POCO X3 Pro dan POCO F3 dilaporkan cepat panas saat digunakan untuk gaming berat, sehingga memicu thermal throttling (penurunan performa karena suhu tinggi). -
Optimasi Game yang Kurang Baik
Meski menggunakan chipset Snapdragon seri 800, beberapa game seperti Genshin Impact atau Call of Duty Mobile tidak berjalan lancar di setting maksimal. -
RAM Management yang Agresif
MIUI dikenal sering menutup aplikasi di latar belakang secara paksa, sehingga aplikasi seperti Spotify atau WhatsApp kadang terhenti saat tidak digunakan.
6. Dukungan After-Sales dan Garansi yang Terbatas
POCO tidak memiliki layanan after-sales sebanyak Xiaomi atau merek lain. Beberapa masalah yang sering ditemui:
-
Service Center yang Sedikit
Di beberapa negara, termasuk Indonesia, service center POCO masih terbatas dan harus bergabung dengan Xiaomi. -
Ketersediaan Suku Cadang
Beberapa pengguna mengeluh sulit menemukan sparepart seperti layar atau baterai pengganti untuk model tertentu. -
Durasi Garansi yang Pendek
POCO umumnya hanya memberikan garansi 1 tahun, lebih pendek dibandingkan beberapa merek lain yang menawarkan garansi 2 tahun.
7. Speaker Mono dan Kualitas Audio yang Biasa Saja
Kebanyakan HP POCO masih menggunakan speaker mono (kecuali beberapa flagship seperti POCO F4), sehingga kualitas suara kurang memuaskan. Beberapa kekurangannya:
-
Suara Kurang Jernih
Speaker cenderung pecah saat volume maksimal, terutama saat digunakan untuk menonton video atau mendengarkan musik. -
Tidak Ada Jack 3.5mm di Beberapa Model
Beberapa seri POCO seperti POCO F3 tidak memiliki jack audio, sehingga pengguna harus bergantung pada dongle atau Bluetooth. -
Kualitas Mikrofon yang Standar
Untuk rekaman suara atau panggilan video, kualitas mikrofon POCO sering kali kurang jernih dibandingkan pesaing seperti Samsung atau Realme.
Dari berbagai kekurangan di atas, POCO tetap bisa menjadi pilihan bagi pengguna yang mengutamakan harga murah dengan spesifikasi tinggi. Namun, jika Anda menginginkan pengalaman yang lebih premium, mungkin perlu mempertimbangkan merek lain dengan dukungan dan kualitas yang lebih baik.