Apakah HP yang Sudah Di-Root Bisa Dikembalikan Seperti Semula? Panduan Lengkap

Indi Qonita

Rooting smartphone adalah proses yang memberikan akses penuh (superuser) ke sistem operasi Android, memungkinkan pengguna untuk menghapus bloatware, menginstal ROM kustom, atau meningkatkan performa. Namun, banyak pengguna yang kemudian bertanya: bisakah HP yang sudah di-root dikembalikan seperti semula? Jawabannya adalah ya, dengan beberapa metode tergantung pada merek, model, dan kondisi perangkat. Berikut penjelasan detailnya.


1. Apa Itu Rooting dan Dampaknya pada Smartphone?

Rooting adalah proses membuka akses superuser (root) pada perangkat Android, mirip dengan jailbreak di iOS. Dengan rooting, pengguna bisa:

  • Menghapus aplikasi bawaan (bloatware).
  • Menginstal ROM kustom (seperti LineageOS atau Pixel Experience).
  • Meningkatkan performa dengan overclocking.
  • Memodifikasi sistem secara mendalam.

Namun, rooting juga memiliki risiko:

  • Garansi hilang (kebanyakan pabrikan membatalkan garansi setelah rooting).
  • Potensi bricking (perangkat tidak bisa menyala jika proses rooting gagal).
  • Risiko keamanan (malware lebih mudah menginfeksi sistem yang sudah di-root).

Karena itu, banyak pengguna ingin mengembalikan HP ke kondisi semula (unroot).


2. Metode Mengembalikan HP Root ke Kondisi Semula

Ada beberapa cara untuk menghilangkan status root dan mengembalikan sistem ke kondisi stock (seperti baru):

a. Unroot Melalui Aplikasi (SuperSU/Magisk)

Jika HP di-root menggunakan SuperSU atau Magisk, pengguna bisa mencoba:

  1. Buka aplikasi SuperSUSettingsFull Unroot.
  2. Untuk Magisk, buka aplikasi → UninstallComplete Uninstall.
  3. Restart perangkat, lalu cek status root dengan aplikasi seperti Root Checker.

Catatan: Metode ini tidak selalu menghapus semua modifikasi sistem.

b. Flash Stock ROM Menggunakan Odin/Flash Tool

Cara paling efektif adalah mengembalikan firmware asli (stock ROM) menggunakan tools seperti:

  • Samsung: Odin
  • Xiaomi: Mi Flash Tool
  • Sony: Flashtool
  • OnePlus/Google Pixel: Fastboot

Langkah-langkah:

  1. Download stock ROM resmi untuk model HP Anda (situs resmi seperti SamMobile untuk Samsung atau Xiaomi Firmware Updater).
  2. Aktifkan USB Debugging (di Developer Options).
  3. Masuk ke mode Download Mode (Samsung) atau Fastboot (Xiaomi/Pixel).
  4. Flash ROM menggunakan tool yang sesuai.

Keuntungan:

  • Menghapus semua jejak root.
  • Memperbaiki masalah sistem.
  • Mengembalikan garansi (jika bootloader dikunci kembali).

3. Lock Bootloader Kembali untuk Garansi

Beberapa pabrikan (seperti Samsung, Xiaomi, Google Pixel) membatalkan garansi jika bootloader terbuka. Untuk mengembalikannya:

  1. Setelah flash stock ROM, masuk ke Fastboot Mode.

  2. Jalankan perintah:
    bash
    fastboot oem lock

    atau
    bash
    fastboot flashing lock

  3. Perangkat akan reset factory dan bootloader terkunci.

Peringatan:

  • Proses ini bisa menghapus semua data.
  • Beberapa HP (seperti Xiaomi) memerlukan izin khusus untuk relock bootloader.

4. Menghapus Jejak Root untuk Aplikasi Banking & SafetyNet

Beberapa aplikasi (seperti Mobile Banking, Google Pay, Netflix) tidak berjalan di perangkat yang di-root. Untuk mengatasinya:

a. Gunakan Magisk Hide (Jika Masih Root)

  1. Buka Magisk ManagerSettingsHide Magisk.
  2. Aktifkan Magisk Hide dan pilih aplikasi yang ingin disembunyikan.
  3. Cek SafetyNet (bisa menggunakan YASNAC).

b. Full Unroot & Flash Stock ROM

Jika ingin benar-benar bersih, flash stock ROM adalah solusi terbaik karena menghapus semua modifikasi.


5. Kapan Perlu Mengembalikan HP ke Stock ROM?

Beberapa alasan mengembalikan HP ke kondisi semula:

  • Ingin menjual HP (pembeli mungkin tidak mau perangkat rooted).
  • Garansi masih berlaku dan butuh layanan resmi.
  • Aplikasi penting tidak berjalan (contoh: banking, Pokémon GO).
  • Ada masalah sistem (bootloop, lag, baterai boros).

6. Risiko dan Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Data Terhapus: Proses flashing atau unroot bisa menghapus semua data (backup dulu!).
  • Bricking: Jika salah langkah, HP bisa jadi soft brick (masih bisa diperbaiki) atau hard brick (perlu servis).
  • Garansi Tidak Kembali: Beberapa pabrikan menandai perangkat yang pernah di-unlock (contoh: Samsung Knox).
  • Bootloader Tidak Bisa Dikunci: Beberapa HP (terutama yang dimodifikasi berat) sulit dikembalikan 100% seperti semula.

Dengan panduan ini, pengguna bisa memilih metode terbaik untuk mengembalikan HP rooted ke kondisi semula. Pastikan selalu backup data dan ikuti langkah-langkah dengan hati-hati!

Also Read

Bagikan: