Pengertian Root HP
Root HP adalah proses yang memungkinkan pengguna mendapatkan akses penuh (administrator) ke sistem operasi perangkat Android. Dengan melakukan root, pengguna dapat menghapus batasan yang diterapkan oleh produsen HP atau operator seluler, sehingga memiliki kendali lebih besar terhadap perangkat.
Secara teknis, root merujuk pada akses ke akun "root" (superuser) di sistem berbasis Linux, termasuk Android. Akun root memiliki izin untuk memodifikasi file sistem, menghapus aplikasi bawaan, atau bahkan mengubah pengaturan kernel. Tanpa root, pengguna hanya bisa mengakses bagian terbatas dari sistem.
Manfaat Root HP
1. Menghapus Aplikasi Bawaan (Bloatware)
Banyak pabrikan HP memasang aplikasi bawaan yang tidak bisa dihapus. Dengan root, pengguna dapat menghapus bloatware untuk mengosongkan penyimpanan dan meningkatkan performa.
2. Meningkatkan Performa dan Baterai
Pengguna dapat menginstal custom ROM atau kernel yang dioptimalkan untuk performa lebih cepat atau hemat baterai. Tools seperti Greenify juga bisa digunakan untuk membatasi aplikasi yang boros daya.
3. Menginstal Aplikasi yang Membutuhkan Root
Beberapa aplikasi seperti Titanium Backup, Lucky Patcher, atau AdAway memerlukan akses root untuk berfungsi penuh, seperti membackup data atau memblokir iklan.
4. Kustomisasi Tingkat Lanjut
Root memungkinkan pengubahan tampilan sistem, font, atau animasi boot melalui modul seperti Magisk atau Xposed Framework.
5. Membuka Fitur Tersembunyi
Beberapa fitur Android yang dinonaktifkan oleh produsen (seperti tethering gratis) bisa diaktifkan setelah root.
Risiko Root HP
1. Kehilangan Garansi
Kebanyakan produsen (Samsung, Xiaomi, dll.) akan membatalkan garansi jika perangkat di-root. Beberapa menyediakan cara untuk mengembalikan status garansi dengan meng-unroot.
2. Bricking
Kesalahan saat proses root bisa membuat HP "brick" (tidak bisa menyala atau bootloop). Risiko ini tinggi jika menggunakan tools tidak resmi atau tidak kompatibel.
3. Kerentanan Keamanan
Akses root membuka celah bagi malware untuk mengendalikan sistem. Aplikasi berbahaya bisa membaca data sensitif atau menginfeksi perangkat.
4. Gagal Update OTA
Perangkat yang di-root seringkali tidak bisa menerima pembaruan sistem otomatis (Over-The-Air). Pengguna harus mengupdate secara manual.
Cara Root HP dengan Aman
1. Backup Data
Sebelum root, backup semua data penting melalui Google Drive, PC, atau aplikasi seperti Swift Backup.
2. Gunakan Tools Terpercaya
Beberapa tools populer untuk root:
- Magisk: Solusi root tanpa mengubah partisi sistem (systemless root).
- SuperSU: Tools root tradisional (kurang direkomendasikan untuk Android versi baru).
- KingoRoot: Cocok untuk pemula tetapi berisiko mengandung adware.
3. Unlock Bootloader
Langkah awal root biasanya membuka bootloader:
- Aktifkan Developer Options (tekan Build Number di menu About Phone 7 kali).
- Aktifkan OEM Unlocking dan USB Debugging.
- Gunakan perintah ADB Fastboot (
fastboot oem unlock
).
4. Instal Custom Recovery
Flash TWRP (Team Win Recovery Project) atau CWM melalui Fastboot untuk memodifikasi sistem.
5. Flash File Root
Unduh file Magisk.zip atau SuperSU.zip, lalu flash via custom recovery.
6. Verifikasi Root
Gunakan aplikasi seperti Root Checker untuk memastikan root berhasil.
Alternatif Root Tanpa Risiko Tinggi
Jika takut bricking, beberapa opsi lebih aman:
- ADB Sideload: Menghapus bloatware tanpa root penuh menggunakan perintah ADB.
- Launcher Kustom: Mengganti tampilan tanpa root (Nova Launcher, Lawnchair).
- Aplikasi Non-Root: Seperti Shelter untuk memblokir aplikasi boros daya.
Legalitas Root HP
Di beberapa negara (termasuk AS berdasarkan Digital Millennium Copyright Act), root diperbolehkan untuk keperluan pribadi. Namun, menggunakannya untuk membajak layanan berbayar ilegal.
Kesimpulan
Root HP memberi kebebasan lebih besar tetapi juga risiko serius. Pastikan untuk mempelajari prosedur dengan benar dan pilih metode yang sesuai dengan model HP Anda. Jika tidak yakin, pertimbangkan alternatif non-root untuk menghindari kerusakan permanen.