Fujitsu adalah salah satu merek laptop ternama yang dikenal karena keandalan dan daya tahannya, terutama di kalangan profesional dan bisnis. Namun, seperti produk teknologi lainnya, laptop Fujitsu juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli. Artikel ini akan membahas secara mendalam kelemahan laptop Fujitsu dari berbagai aspek, termasuk performa, desain, harga, dukungan teknis, dan kompatibilitas.
1. Harga yang Relatif Mahal Dibandingkan Spesifikasi
Salah satu kelemahan utama laptop Fujitsu adalah harganya yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan merek lain yang menawarkan spesifikasi serupa. Fujitsu sering memposisikan produknya sebagai perangkat bisnis premium, sehingga harganya bisa lebih mahal daripada laptop konsumen dengan komponen yang setara.
- Perbandingan dengan Merek Lain: Laptop Fujitsu seperti seri LIFEBOOK atau CELSIUS sering kali dibanderol dengan harga yang lebih tinggi daripada Dell Latitude atau Lenovo ThinkPad dengan prosesor dan RAM yang sama.
- Spesifikasi yang Kurang Kompetitif: Beberapa model Fujitsu masih menggunakan prosesor generasi lama atau penyimpanan HDD standar, sementara pesaing sudah beralih ke SSD dan CPU terbaru dengan harga lebih terjangkau.
- Biaya Perawatan Tinggi: Karena fokus pada segmen bisnis, biaya servis dan penggantian suku cadang juga lebih mahal dibandingkan laptop konsumen biasa.
2. Desain yang Kurang Modern dan Berat
Laptop Fujitsu dikenal dengan desain yang kokoh dan tahan lama, tetapi hal ini sering kali mengorbankan faktor estetika dan portabilitas.
- Bobot yang Berlebihan: Model seperti Fujitsu LIFEBOOK U7xx atau CELSIUS memiliki bobot di atas 2 kg, membuatnya kurang nyaman untuk dibawa-bawa sehari-hari dibandingkan ultrabook dari ASUS atau HP.
- Ketebalan yang Tidak Ramping: Banyak laptop Fujitsu masih menggunakan desain tebal dengan bezel layar lebar, sehingga terkesan ketinggalan zaman dibandingkan laptop modern dengan layar bezel tipis.
- Material yang Kaku: Meski tahan lama, casing magnesium alloy atau plastik keras Fujitsu kurang nyaman dipegang dan terasa kaku dibandingkan bodi aluminium yang lebih premium.
3. Keterbatasan Pilihan GPU untuk Kebutuhan Gaming dan Kreatif
Laptop Fujitsu umumnya ditujukan untuk penggunaan bisnis dan produktivitas, sehingga jarang dilengkapi dengan GPU (kartu grafis) yang mumpuni untuk gaming atau desain grafis.
- Ketergantungan pada Grafis Integrasi: Sebagian besar model Fujitsu mengandalkan Intel UHD Graphics atau Iris Xe, yang kurang memadai untuk rendering video atau game AAA.
- Kurangnya Opsi GPU Diskrit: Hanya beberapa seri workstation seperti CELSIUS yang menawarkan NVIDIA Quadro atau AMD Radeon Pro, itupun dengan harga sangat tinggi.
- Tidak Cocok untuk Gamer: Jika dibandingkan dengan laptop gaming dari ASUS ROG atau Acer Predator, Fujitsu jelas kalah dalam hal performa grafis.
4. Dukungan Driver dan Pembaruan Sistem yang Terbatas
Beberapa pengguna melaporkan masalah terkait dukungan driver dan pembaruan sistem operasi pada laptop Fujitsu.
- Keterlambatan Pembaruan BIOS/Driver: Fujitsu terkadang lambat merilis pembaruan firmware atau driver terbaru, terutama untuk model lama.
- Kompatibilitas dengan Linux: Meski beberapa model mendukung Linux, tidak semua driver tersedia secara native, sehingga pengguna perlu melakukan tweak manual.
- Dukungan Teknis yang Kurang Responsif: Layanan pelanggan Fujitsu di beberapa wilayah dinilai kurang cepat dalam menangani keluhan teknis dibandingkan Dell atau HP.
5. Baterai dengan Daya Tahan yang Biasa Saja
Meski ditujukan untuk bisnis, beberapa laptop Fujitsu memiliki kapasitas baterai yang tidak terlalu besar.
- Kapasitas Baterai Kecil: Model seperti Fujitsu LIFEBOOK U939 hanya memiliki baterai 50Wh, yang mungkin tidak cukup untuk penggunaan seharian tanpa charger.
- Tidak Ada Teknologi Pengisian Cepat: Dibandingkan laptop modern dengan fast charging 65W, Fujitsu masih mengandalkan pengisian standar.
- Degradasi Baterai Cepat: Beberapa pengguna mengeluhkan baterai yang cepat menurun performanya setelah 1-2 tahun pemakaian.
6. Ketersediaan dan Kompatibilitas Aksesori yang Terbatas
Laptop Fujitsu tidak sepopuler Dell atau Lenovo di pasaran, sehingga aksesori dan suku cadangnya lebih sulit ditemukan.
- Sulit Mencari Spare Part: Jika terjadi kerusakan, komponen seperti keyboard, layar, atau baterai pengganti mungkin harus dipesan langsung dari Fujitsu dengan harga mahal.
- Docking Station Khusus: Fujitsu menggunakan docking station proprietary yang tidak kompatibel dengan merek lain, sehingga pengguna terpaku pada aksesori resmi.
- Kurangnya Pilihan Upgrade: Beberapa model memiliki RAM yang disolder atau slot penyimpanan terbatas, menyulitkan pengguna yang ingin melakukan upgrade.
7. Kurang Cocok untuk Pengguna Multimedia dan Hiburan
Laptop Fujitsu lebih berfokus pada produktivitas, sehingga kurang optimal untuk kebutuhan multimedia.
- Layar dengan Kualitas Warna Standar: Kebanyakan laptop Fujitsu menggunakan panel IPS dengan color gamut terbatas (sekitar 45% NTSC), kurang ideal untuk editing foto/video.
- Audio yang Biasa Saja: Speaker laptop Fujitsu cenderung memiliki output suara datar dan kurang bass dibandingkan laptop multimedia seperti MacBook Pro atau Dell XPS.
- Kamera dan Mikrofon Rata-Rata: Kualitas webcam dan mikrofon pada beberapa model Fujitsu tidak sebaik yang ditawarkan pesaing untuk keperluan meeting online.
Dari berbagai kelemahan di atas, laptop Fujitsu tetap bisa menjadi pilihan bagus untuk pengguna bisnis yang mengutamakan keandalan dan keamanan. Namun, bagi yang mencari performa tinggi, desain modern, atau harga terjangkau, mungkin perlu mempertimbangkan merek lain.