Ciri-Ciri HP Sudah Di-Root: Tanda, Dampak, dan Cara Mengeceknya dengan Akurat

Diah Fathir

Rooting adalah proses yang memungkinkan pengguna mendapatkan akses penuh (superuser) ke sistem operasi Android. Meskipun memberikan kebebasan lebih, rooting juga memiliki risiko seperti kehilangan garansi, kerentanan keamanan, atau kerusakan sistem. Berikut adalah ciri-ciri HP yang sudah di-root beserta penjelasan mendetail.

1. Adanya Aplikasi Superuser atau SuperSU

Salah satu tanda paling jelas bahwa HP sudah di-root adalah keberadaan aplikasi manajemen superuser seperti SuperSU, Magisk, atau KingoRoot. Aplikasi ini berfungsi untuk mengontrol izin akses root yang diberikan ke aplikasi lain.

  • SuperSU/Magisk Manager: Muncul di daftar aplikasi dan biasanya memiliki ikon shield atau bintang.
  • Permintaan Izin Root: Aplikasi tertentu (misalnya Titanium Backup) akan meminta izin root saat pertama kali dijalankan.
  • Jika Tidak Terlihat: Beberapa pengguna mungkin menyembunyikannya, tetapi Anda bisa mengecek melalui aplikasi seperti Root Checker.

2. Tidak Bisa Memperbarui Sistem Operasi (OTA Updates)

HP yang sudah di-root sering kali kehilangan kemampuan untuk mengupdate sistem secara otomatis (Over-The-Air) karena:

  • Modifikasi Sistem: File sistem seperti /system atau /boot sudah diubah, sehingga update resmi gagal terinstall.
  • Custom Recovery: Penggunaan TWRP atau CWM sebagai pengganti recovery bawaan bisa menghalangi proses OTA.
  • Solusi: Pengguna harus mengunduh firmware manual atau mem-flash update via custom recovery.

3. Munculnya Aplikasi atau Fitur yang Membutuhkan Root

Beberapa aplikasi hanya bisa berjalan di perangkat yang sudah di-root. Jika Anda menemukan aplikasi berikut berjalan lancar, kemungkinan HP sudah di-root:

  • Titanium Backup: Untuk menghapus aplikasi bawaan (bloatware).
  • Greenify (Mode Root): Memaksa menonaktifkan aplikasi di latar belakang.
  • Kernel Adiutor: Mengubah pengaturan kernel seperti overclocking.
  • ViPER4Android: Memodifikasi audio sistem.

4. Performa Tidak Stabil atau Sering Force Close

Rooting bisa menyebabkan ketidakstabilan sistem jika tidak dilakukan dengan benar. Ciri-cirinya meliputi:

  • Aplikasi Tiba-Tiba Tertutup: Terjadi karena konflik izin atau modul root yang tidak kompatibel.
  • Bootloop: HP terjebak di logo startup akibat kesalahan modifikasi sistem.
  • Overheating: Terjadi jika ada overclocking atau modul kernel yang salah.

5. Kehilangan Fitur Keamanan Tertentu

Beberapa layanan dan fitur keamanan tidak bekerja di perangkat rooted karena dianggap rentan:

  • Google Pay/Banking Apps: Tidak bisa digunakan karena SafetyNet detect root.
  • Netflix/Amazon Prime Video: Kualitas streaming turun atau tidak bisa diputar (karena Widevine L3).
  • Work Profile/Enterprise Apps: Aplikasi perusahaan seperti Samsung Knox akan menonaktifkan diri.

6. File Sistem Terlihat atau Bisa Dimodifikasi

Di HP yang belum di-root, folder sistem seperti /system, /vendor, atau /boot hanya bisa dibaca. Jika HP sudah di-root:

  • File Explorer Bisa Mengedit Sistem: Aplikasi seperti Solid Explorer atau FX File Explorer bisa menghapus/mengganti file sistem.
  • Ada Folder "su" atau "magisk": Mengecek di /system/bin atau /system/xbin bisa menunjukkan file binary root seperti su.
  • Custom ROM atau Modifikasi Kernel: Jika pengguna menginstal ROM seperti LineageOS, artinya perangkat pasti sudah di-root.

7. Peringatan di Booting (Khusus HP dengan Bootloader Unlock)

Beberapa HP menampilkan pesan peringatan saat booting jika bootloader-nya sudah dibuka (prasyarat rooting):

  • "Your device has been unlocked and can’t be trusted" (Pixel/Samsung).
  • "Kernel is not seandroid enforcing" (Beberapa HP Samsung).
  • Logo Vendor Berubah: Misalnya, muncul tulisan "Unlocked" atau "Powered by Magisk".

Cara Mengecek Apakah HP Sudah Di-Root

  1. Gunakan Aplikasi Root Checker (tersedia di Play Store).
  2. Cek Superuser Apps di daftar aplikasi.
  3. Jalankan Perintah ADB:
    bash
    adb shell su -c echo "Test Root"

    Jika perintah berhasil, artinya perangkat sudah di-root.

  4. Cek Build Prop: File /system/build.prop yang sudah dimodifikasi sering kali menandakan root.

Dampak Rooting yang Perlu Diwaspadai

  • Bricking: Risiko kerusakan permanen jika proses rooting gagal.
  • Malware Lebih Mudah Menyerang: Akses root bisa dimanfaatkan oleh aplikasi jahat.
  • Garansi Hilang: Kebanyakan vendor tidak menerima klaim garansi untuk perangkat rooted.

Dengan memahami ciri-ciri di atas, pengguna bisa mengidentifikasi apakah HP-nya sudah di-root dan mengambil langkah tepat, seperti meng-unroot atau mem-backup data penting.

Also Read

Bagikan: